Laman

Devaluasi Uang Kertas

Rakyat Belarus Serbu Bank dan Swalayan

Rakyat Belarus, salah satu negeri bekas Uni Soviet, yang beribukota Minks, pada 23 Mei 2011 menyerbu bank, mesin ATM, dan pasar-pasar swalayan.  Mereka mengambil uang rubel mereka dan membelanjakannya sebanyak-banyaknya.  Pasar-pasar swalayan kosong melompong dalam waktu singkat.  Pompa-pompa bensin diantri pembeli.


Rakyat Belarus, tiba-tiba, seperti tidak mau lagi memiliki uang rubel mereka.  Apa pasalnya?
Ini gara-gara Bank Nasional Belarus mendevaluasi rubel Belarus sebanyak persen 55 terhadap dolar AS.  Seperti dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip sumber di kalangan perbankan, kurs pada 24 Mei ditetapkan sebesar 4.930 rubel per dolar.  Sebelumnya tiap dolar AS setara 3.194 rubel.  Dibandingkan dengan awal tahun rubel Belarus telah menurun sekitar 60 persen.  Di pasaran gelap malah dipertukarkan sampai 6.000 rubel/dolar AS.
Rumor tentang devaluasi rubel di Belarus sudah terjadi sejak akhir tahun 2010, tetapi pemerintah setempat selalu menyatakan bahwa mereka berniat untuk menjaga nilai mata uang secara ketat.  Buktinya?  Klik, dalam satu pencetan tombol komputer, Bank Sentral Belarus telah membuat rakyat negeri itu bangkrut.  "Dalam satu bulan, saya telah bangkrut total, seluruh negeri telah bangkrut," kata Krylevich, penduduk setempat.  "Bahkan selama runtuhnya Soviet kami tidak melalui mimpi buruk seperti itu."
"Ini masalah hidup - saya langsung tak punya apa-apa untuk memberi makan keluarga," katanya.  "Bagaimana saya harus memperlakukan pemerintah yang telah memimpin bangsa ke kehancuran ini?"
Jawaban untuk itu sudah tersedia kini: gunakan Dinar Emas dan Dirham Perak, yang tak bisa didevaluasi nilainya.

Nabi Muhammad SAW : "Akan datang suatu masa ketika tidak ada yang bisa dibelanjakan kecuali Dinar dan Dirham. Maka tabunglah Dinar dan Dirham." (Hadis Riwayat Ahmad bin Hanbal).